Bermalam di Sebuah Resort Kota Santri, Kampung Djawi

Ketika mendengar Jombang, yang terlintas di pikiran adalah tentang Pondok Pesantren asuhan almarhum Gus Dur, Tebu Ireng. Tentu tidak salah berpikir demikian. Kali ini, dari kota Jombang kita mencoba naik sedikit ke kawasan another Jombang yang bernuansa dingin. Mencari udara segar sekaligus menikmati durian hasil perkebunan disitu, yang memang sudah terkenal dari dulu. Ya, Wonosalam. Kalian akan menemukan sebuah kawasan resort bernuansa Jawa Majapahit kuno di sana. Sebuah kawasan seluas 1hektare yang dipoles dengan perpaduan antara kuno dan modern serta alamiah.

Sumber : koleksi pribadi (tampak depan)

Kenapa kuno skaligus modern? Karena sebagian besar komposisi bangunannya terbuat dari properti lawas, seperti pintu rumah Jawa lawas, kursi Jawa lawas, teras model lawas. Tapi begitu memasuki kamar, aksesnya menggunakan kartu seperti di hotel-hotel modern. Waaa, unik bukan?

Sumber : semua adalah koleksi pribadi 

Serasa tubuh dan pikiran kita dibawa kepada nuansa masa lalu yang adem ayem. Suara gemercik air tak lupa menemani. Juga anggungan perkutut yang menentramkan hati. Eitzzz, kalo mau ''keluar" sejenak dari suasana ini, di sana disediakan kolam renang dan tempat menyalurkan suara fals kita 😅😅, alias tempat karaoke.

Kalian bisa merogoh kocek senilai 380-800rb per malam untuk menikmati tidur di Kampung Djawi. Oh ya, informasi yang tak kalah penting mengenai Kampung Djawi adalah resort ini setiap setahun sekali digunakan untuk pagelaran Jazz nasional lo. Sayang, saya tak sempat mengabadikan bukti otentik dokumentasi mengenai acara tsb. Hanya membaca sekilas kesan pesan dari penyanyi Rika Ruslan yang menuliskannya di sebuah papan.

Menu makanannya disajikan dengan sentuhan khas pawon ndeso. Habis makan, bisa deh kalian cari buah duren yang baunya sangat menggoda. Alamakk, nikmat mana lagi yang kau dustakan.

Baiklah, nikmati hidupmu dengan menikmati tempat-tempat indah di bumi nusantara. Niscaya, sukacita dan rasa syukur akan menyelimuti hatimu. God bless😍😊

Author :

Yustina Ari Listiyanti - biasa dipanggil Mbak Djum